Penyesalan Terbesar di Akhirat adalah Waktu yang Disia-siakan

Waktu adalah nikmat besar yang Allah anugerahkan kepada manusia. Namun, tidak sedikit manusia yang lalai dan menyia-nyiakannya untuk perkara yang tidak bermanfaat. Padahal, waktu tidak akan pernah kembali, dan setiap detik akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

Di akhirat kelak, penyesalan terbesar manusia bukanlah karena miskin harta atau kurangnya kedudukan, tetapi karena banyaknya waktu yang terbuang tanpa amal kebaikan. Sebagaimana firman Allah:

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا

Artinya: “Dan Dialah yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi siapa yang ingin mengambil pelajaran atau ingin bersyukur.” (QS. Al-Furqān: 62)

Di akhirat, manusia akan memohon agar bisa kembali ke dunia hanya untuk memperbaiki amal yang terabaikan. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an:

رَبِّ ارْجِعُونِ • لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ

Artinya: “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” (QS. Al-Mu’minūn: 99-100)

Namun, permintaan itu sia-sia. Kesempatan hanya ada di dunia. Di akhirat, penyesalan tidak lagi berguna.

Untuk menghindari penyelasalan tersebut, maka kita harus melakukan berbagai hal, antara lain:

a. Mengisi Waktu dengan Amal Shalih – seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dzikir, dan  sedekah.

b. Menjauhi Perkara Sia-sia – meninggalkan ghibah, kemalasan, dan hiburan berlebihan.

c. Menyusun Prioritas Hidup – mendahulukan kewajiban agama daripada urusan dunia yang fana.

d. Berteman dengan Orang Shalih – agar waktu digunakan untuk kebaikan bersama.

e. Banyak Mengingat Kematian – kesadaran akan kematian membuat manusia lebih bijak menggunakan waktunya.

🙏🙏🙏

والله أعلمُ بالـصـواب

Wallahu A’lam Bisshawab

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Almarhum Husnul Khotimah